EDWARD JENNER
Penemu vaksin cacar
Edward Jenner merupakan seorang dokter yang menjadi pencetus vaksin cacar pada 1796. Tempat asalnya, Berkeley, merupakan sebuah wilayah pedesaan di Inggris. Jenner memulai pengamatannya dengan mengambil nanah dari lesi cacar sapi (cowpox) pada tangan seorang pemerah susu.
Cacar masuk ke Eropa antara abad kelima dan ketujuh dan sering kali mewabah pada Abad Pertengahan. Penyakit ini sangat mempengaruhi perkembangan peradaban Barat. Tahap pertama kemunduran Kekaisaran Romawi (108 M) bertepatan dengan epidemi berskala besar: wabah Antonine, yang menyebabkan kematian hampir 7 juta orang (6). Ekspansi Arab, Perang Salib, dan penemuan Hindia Barat berkontribusi terhadap penyebaran penyakit ini.
Tidak diketahui di Dunia Baru, cacar diperkenalkan oleh penjajah Spanyol dan Portugis. Penyakit ini membinasakan penduduk setempat dan berperan penting dalam jatuhnya kerajaan Aztec dan Inca. Demikian pula di pantai timur Amerika Utara, penyakit ini dibawa oleh para pemukim awal dan menyebabkan penurunan populasi penduduk asli. Dampak buruk dari penyakit cacar juga memunculkan salah satu contoh pertama dari perang biologis (1, 7). Selama Perang Prancis-India (1754–1767), Sir Jeffrey Amherst, komandan pasukan Inggris di Amerika Utara, menyarankan penggunaan penyakit cacar secara sengaja untuk mengurangi populasi Indian Amerika yang memusuhi Inggris. Faktor lain yang berkontribusi terhadap penyakit cacar di Amerika adalah perdagangan budak karena banyak budak berasal dari wilayah di Afrika yang merupakan daerah endemik penyakit cacar.
Penyakit cacar menyerang seluruh lapisan masyarakat. Pada abad ke-18 di Eropa, 400.000 orang meninggal setiap tahunnya karena penyakit cacar, dan sepertiga dari mereka yang selamat menjadi buta (4). Gejala cacar, atau “monster berbintik” seperti yang dikenal di Inggris pada abad ke-18, muncul secara tiba-tiba dan gejala sisa yang sangat parah. Tingkat fatalitas kasus bervariasi dari 20% hingga 60% dan meninggalkan sebagian besar korban yang selamat dengan bekas luka yang parah. Tingkat kematian pada bayi bahkan lebih tinggi lagi, mendekati 80% di London dan 98% di Berlin pada akhir tahun 1800an.
Kata variola umumnya digunakan untuk cacar dan diperkenalkan oleh Uskup Marius dari Avenches (dekat Lausanne, Swiss) pada tahun 570 M.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar